Yayasan Pusat Rehabilitas Anak Mutiara Terlantar (RESTART) telah melayani anak jalanan di Wamena sejak pertengahan 1990-an melalui pondok-pondok pembinaan, dan pernah menampung serta membina sedikitnya 95 anak hingga jenjang SMP, SMA bahkan perguruan tinggi.
VISI PANGGILAN TUHAN SECARA NYATA
(ENIUS WANIMBO)
“Selamatkan anak-anak dalam jumlah sebagian besar anak yang dibawa hanyut oleh air (kali besar) yang banjir meluap dan kami beberapa berusaha membuat tali dan kayu untuk menarik tangan setiap mereka yang sedang terbawa oleh kebanjiran air itu ditahan di tahun 1994 saat saya posisi kelas 3 smp ma pertanian di wamena oleh salah satu Pembina Koordinator anak jalan di Kota Wamena 1995 hingga 2025 sekarang
Visi mimpi tersebut di atas diperjelas ketika teman anggota pemuda dari pelayanan pesat wamena mengajak dan melayani anak jalan di daerah misi adalah salah satu tempat anak jalanan se-kota berinteraksi jumlah anak saat itu sebanyak 400 anak sebagian anak di bawah umur 8/9 tahun hingga 15-17 tahun baik laki-laki maupun perempuan, hingga berkelompok dalam gubuk karton selimut beralaskan sarung plastik beras, malam menghangatkan tubuh mereka oleh menghisapkan lem Aibon hari-hari tutup motor/mobil/cuci mobil konektor dan angkot barang dagangan juga mencuri/merampok, menjambret dll.
Dan saya mendapat Firman Yes 58:1-12, Mat 39:45 Yesus berkata “apapun yang kamu lakukan terhadap anak itu kamu lakukan terhadap aku”. firman dan visi Tuhan di atas, mendorong saya untuk bersungguh hati semakin kuat saya dipanggil untuk melayani kelompok anak yang sedang hanyut oleh pengaruh perkembangan zaman saat ini disebut Anak Jalanan (Anak Mutiara Terlantar)
Pada Tahun 1996 -1997 saya mengambil komitmen untuk melakukan penanganan disebut pondok pembinaan dengan modal iman kami beberapa teman (Enius Wanimbo, Paulus Kogoya, Etty Yigibalom, Erivo Kobak, Yapina Logo, Nerry Bayage, Merinius Kabak, Bersama Hamba Tuhan Pesai, Ibu Lissa, Bapak Arris Susilo, Bapak Hondarka, Bapak Widhy, Ibu Rahayu, Singsih, Telah Memulai Pondok Pembinaan Penanganan Anak Mutiara Terlantar “Pondok Kasih Gloria” Di Daerah Potikelek dan Pondok Haleluya
Dan telah menampung Pembinaan Pendidikan Jasmani dan rohani serta Kesehatan dan pendidikan lanjutan tingkat SMP SMA Dan Kuliah Sebanyak 95 Anak Hingga Tahun 2005 Support Utama dari Yayasan PESAT Terhenti. Dan berlanjut dengan Gereja Pondok Kemuliaan Sentani (Bapak Jim Yost) telah mengutus saya ke Wamena memulai Pelayanan baru tahun 2003-2008 bekerja sama dengan yayasan missi MAF Wamena (Ibu Willie Birhail) telah membuka dua pondok baru yaitu pondok ps-boom di dasar kodim sinakama dan pondok Tiranius di Daerah Pasar Baru (Akky Logo sebagai Koordinator) dan di jalan irian (saudari Nerry dan Yana) target menangani anak mutiara yang masih hidup terlantar di jalan di kala itu sampai Tahun 2012 Dan sudah 10 tahun saya memulai dengan jemaat baru di gunung sinai karena ibu willi sebagai suport utama kembali ke belanda. Namun anak jalanan anak mutiara terlantar terus mengalir regenerasi anak jalanan baru semakin bertambah sehingga 2021 saya keluar dari jabatan Gembala jemaat dan mengambil komitmen untuk melayani dan menangani anak masih hidup di jalan lagi hingga sekarang.
Dalam sepuluh tahun terakhir, pembinaan rutin dilakukan di Gereja Lembah Baliem yang mula-mula beralamat di Mall Wamena, ruko dekat Polres dan, dalam tiga tahun terakhir, berpindah ke ruko merah di dekat Pasar Baru. Namun anak-anak belum dapat tinggal secara menetap karena keterbatasan fasilitas yang kami miliki, sehingga mereka hanya datang untuk mengikuti pembinaan lalu kembali ke jalan atau tempat tinggal masing-masing. Agar penanganan terhadap anak-anak ini dapat dilakukan secara maksimal, menyeluruh, dan berkelanjutan, kami sangat membutuhkan dukungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Pegunungan untuk pembangunan rumah/asrama rehabilitasi beserta dukungan operasionalnya.